Pada tanggal 18 Agustus 2024, Karnaval se-Kecamatan Baraka berlangsung meriah dengan kehadiran berbagai barisan dari desa-desa setempat, namun salah satu yang paling mencuri perhatian adalah barisan dari Desa Banti. Dengan tema kostum yang heboh dan memikat bertemakan flora dan fauna, masyarakat Desa Banti berhasil menyuguhkan penampilan yang tidak hanya indah tetapi juga penuh dengan kreativitas dan semangat kebersamaan.

Kegiatan karnaval yang berlangsung dari pukul 13.30 hingga 18.00 ini dimeriahkan oleh berbagai elemen masyarakat Desa Banti, termasuk partisipasi aktif dari mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang turut serta dalam barisan. Di antara semua peserta, sorotan utama tertuju pada saudara kembar Evi dan Eva yang tampil memukau dengan kostum yang luar biasa unik. Evi mengenakan kostum ayam jantan dari timur yang gagah, sementara Eva tampil anggun dengan kostum daun teratai yang lebar dan menjulang. Penampilan mereka yang enerjik dan penuh percaya diri sukses mengundang decak kagum para penonton di sepanjang rute karnaval.

Barisan Desa Banti terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, menunjukkan kekompakan yang solid dan kerjasama yang luar biasa. Di bagian depan, dua pembawa spanduk memimpin barisan dengan penuh semangat, menandai identitas kebanggaan Desa Banti. Mengikuti mereka, saudara kembar Evi dan Eva dengan kostum meriah mereka, disusul oleh empat penari dewasa yang menampilkan tarian khas daerah dengan gerakan yang lincah dan teratur. Tidak ketinggalan, dua penari cilik juga turut memeriahkan dengan aksi mereka yang lucu dan menggemaskan.

Sebagai perwakilan generasi muda, 12 orang pemudi yang dikenal sebagai "Kembang Desa" tampil dengan anggun, membawa pesona tersendiri bagi barisan Desa Banti. Mereka diiringi oleh 24 pemuda desa yang gagah dan bersemangat, menunjukkan kebersamaan dan jiwa muda yang penuh dengan kreativitas. Untuk menjaga ketertiban dan kelancaran selama perjalanan, empat bodyguard ditempatkan di sepanjang barisan, memastikan semua berjalan dengan aman dan tertib. Di bagian akhir, dua pembawa sound system ikut serta, memastikan musik pengiring tetap bergema, menambah semarak suasana. Kehadiran mahasiswa KKN di barisan ini juga memberikan nuansa yang berbeda. Mereka tidak hanya berpartisipasi secara aktif, tetapi juga memberikan dukungan moral dan logistik kepada seluruh peserta dari Desa Banti. Kolaborasi antara warga desa dan mahasiswa KKN ini menjadi simbol dari sinergi yang harmonis antara masyarakat lokal dan dunia pendidikan, yang bersama-sama merayakan kebudayaan dan kekayaan alam yang mereka miliki.

Karnaval se-Kecamatan Baraka tahun ini menjadi bukti nyata bagaimana Desa Banti tidak hanya mampu menunjukkan identitas dan kreativitas mereka, tetapi juga mampu bersinergi dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk para mahasiswa KKN. Penampilan yang luar biasa ini akan terus dikenang sebagai salah satu momen kebanggaan bagi Desa Banti, yang berhasil mencuri perhatian di antara banyak peserta lainnya di Karnaval Baraka.